Halaman
Mobilitas Sosial
Dalam kehidupan masyarakat, individu merupakan makhluk
yang banyak bergerak atau dinamis. Kedinamisannya tersebut
membuat manusia atau kelompok masyarakat cenderung untuk
selalu bergerak dan mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi
dalam masyarakat tidak hanya menyangkut nilai-nilai, norma-norma
sosial, pola-pola perilaku, interaksi sosial, tetapi juga menyangkut
lapisan-lapisan dalam masyarakat. Perubahan yang terjadi pada
masyarakat dari satu lapisan ke lapisan lain menandakan adanya
gerak sosial yang dilakukan secara vertikal atau terjadi perubahan
secara mendatar dalam kelas sosial tanpa mengubah hierarkinya.
Dalam bab ini, Anda akan belajar mengenai mobilitas sosial
dan hubungannya dengan struktur sosial. Melalui pembelajaran
dalam bab ini, diharapkan Anda memahami tentang bentuk-bentuk
dan faktor yang menyebabkan munculnya mobilitas sosial. Dengan
demikian, Anda dapat memahami pula konsekuensi-konsekuensi
yang dimunculkan dari adanya mobilitas sosial tersebut.
Dengan mempelajari Bab 3 ini, Anda akan mampu memahami pengertian mobilitas
sosial, faktor-faktor yang menentukan mobilitas sosial, dan dampak yang diakibatkan
dari mobilitas sosial.
Dinamis, Bergerak, Kedudukan, Perpindahan
Kata Kunci
Apa Manfaat Bagiku?
A. Pengertian Mobilitas Sosial
B. Kedudukan dan Peran
Sosial
C. Faktor-Faktor Penentu
Mobilitas Sosial
D. Konsekuensi Mobilitas
Sosial
Sumber:
CD Image
Jalur jembatan layang yang membagi arah jalan kota memperlihatkan
suatu situasi mobilitas sosial yang terjadi di kota-kota besar.
Bab
3
61
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
62
Mobilitas berasal dari kata latin
mobilis
, yang artinya mudah
dipindahkan atau banyak bergerak dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Mobilitas sosial (
social mobility
) atau gerak sosial
didefinisikan sebagai perpindahan orang atau kelompok dari
strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. Dengan kata lain,
seseorang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari
suatu lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi maupun
menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah
peran tanpa mengalami perubahan kedudukan. Oleh karena itu,
mobilitas sosial memiliki kaitan erat dengan struktur sosial. Seperti
menurut
Kimball Young
dan
Raymond W
.
Mack,
mobilitas sosial
adalah suatu gerak dalam struktur sosial. Misalnya, apabila seorang
guru beralih pekerjaan menjadi pemilik toko buku, kemudian dia
melakukan gerak sosial. Juga apabila seseorang yang mendapat gaji
bulanan sebesar Rp500.000,00 kemudian pindah pekerjaan karena
tawaran gaji yang lebih tinggi. Proses tadi tidak hanya terbatas pada
individu-individu saja, tetapi mungkin juga pada kelompok sosial.
Misalnya, suatu golongan minoritas dalam masyarakat, berasimilasi
dengan golongan mayoritas.
A
Pengertian Mobilitas Sosial
Pengertian mobilitas sosial dalam sosiologi merupakan gejala sosial
yang kompleks yang terdiri atas hal-hal berikut.
1. Arah mobilitas sosial berlangsung secara:
a.
vertikal
, yaitu perubahan status sosial atau kelas sosial
seseorang, ke atas untuk naik statusnya ataupun ke bawah
yang merupakan penurunan statusnya;
b.
horizontal
atau mendatar, yaitu perubahan status seseorang
dalam kelas sosialnya tanpa berubah hierarki prestise dan
jenis kelas sosial.
2. Mobilitas sosial dilihat dari waktu, baik yang berlangsung dalam
satu generasi maupun dari satu generasi ke generasi lainnya.
Mobilitas yang dilakukan seseorang dalam kehi dupannya,
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya disebut mobilitas
segenerasi.
Sumber:
National Geographic
, 2002
Gambar 3.1
Suasana Ruang Publik
Suasana di salah satu ruang publik
memperlihatkan mobilitas sosial tinggi para
warga masyarakatnya.
Referensi
Sosiologi
Perubahan sosial dijelaskan oleh
Karl Marx
dengan menghubungkan
mobilitas sosial dengan perubahan
sistem kapitalis menjadi sosialis.
Sumber:
Sosiologi Jilid 2,
1991
Jendela
Info
Gambaran mobilitas sosial menurut
Max Weber
dijelaskan melalui
munculnya kapitalisme dalam
masyarakat feodal.
Mobilitas Sosial
63
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, mobilitas sosial dapat
terjadi, baik secara horizontal maupun vertikal. Tidak hanya dilakukan
oleh seseorang atau kelompok sebagai orang yang langsung terlibat
di dalamnya, tetapi dapat pula terjadi pada keturunannya atau antar-
generasi. Pengertian mobilitas inter generasi (antargenerasi) adalah
mobilitas antara dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah,
generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya atau generasi sekarang
(dalam keluarga anak, anak adalah kepala keluarga) dan generasi
pendahulu (keluarga ayah, ayah sebagai kepala keluarga).
Mobilitas sosial berhubungan dengan kedudukan dan peran
seseorang atau kelompok untuk mencapai kedudukan dan mungkin
peran lain yang berbeda dengan semula. Untuk mencapai kedudukan
yang dianggap baik atau terpandang oleh masyarakat, bukanlah
sesuatu hal yang mudah. Demikian pula, kedudukan atau peran sosial
yang telah dimiliki oleh seseorang atau masyarakat, tidak selamanya
tetap bertahan pada tingkat yang sama, tetapi selalu mengalami
perubahan, baik ke tingkat yang lebih tinggi maupun ke tingkat
yang lebih rendah, atau berubah dari suatu kedudukan dan peran
sosial ke kedudukan dan peran sosial yang lain. Antara kedudukan
dan peran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
mobilitas sosial. Kedudukan seseorang dapat menjadi lebih tinggi
atau menurun karena adanya penghargaan yang diberikan kepada
peran-perannya. Sebaliknya, keberhasilan seseorang atau masyarakat
dalam melakukan perannya juga bergantung pada kedudukannya.
Hal ini biasanya berhubungan dengan kekuasaan dan wewenang
yang dimiliki. Contohnya, seorang karyawan biasa karena memiliki
prestasi dan keterampilan melebihi karyawan lainnya maka ia
diangkat menjadi manajer atau kepala personalia; sebaliknya, seorang
manajer yang kurang memiliki kemampuan dalam memimpin
perusahaan maka ia akan dipindahkan oleh direkturnya ke bagian
lain yang lebih rendah menjadi karyawan biasa atau mungkin di
PHK.
Sumber:
Sociology in Our Times
, 2001
Gambar 3.2
Mobilitas Intergenerasi
Mobilitas intergenerasi terdiri atas ayah,
anak, dan cucu.
Riset
Kedudukan dan peran apakah yang
Anda cita-citakan kelak? Bagaimana
usaha Anda untuk bisa mencapai
kedudukan tersebut?
B
Kedudukan dan Peran Sosial
Zoom
Asimilasi
Vertikal
Horizontal
Referensi
Sosiologi
Kedudukan mempunyai dua
arti. Pertama, kedudukan berarti
tempat seseorang dalam suatu
pola tertentu. Kedua, kedudukan
merupakan kumpulan hak-hak dan
kewajiban. Peranan (
role
) merupakan
aspek dinamis dari kedudukan.
Jika seseorang melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, dia sedang
menjalankan suatu peranannya.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
64
Gerak sosial memiliki beberapa dimensi, tetapi yang paling
prinsip dari tipe-tipe tersebut adalah gerak sosial yang horizontal
dan gerak sosial vertikal.
Referensi
Sosiologi
Menurut
Emile Durkheim
,
mobilitas sosial digambarkan dalam
perubahan solidaritas mekanik
menjadi solidaritas organik.
Sumber:
Sosiologi Suatu Pengantar
, 2000
Riset
Orangtua Anda sudah pasti memiliki
pekerjaan tertentu, yang pada
saatnya nanti akan berhenti dari
pekerjaannya. Hal ini yang disebut
dengan terjadinya mobilitas sosial
vertikal. Berikan tanggapan Anda
terhadap kenyataan ini.
Diskusikan dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 orang, berbaurlah. Kemudian, diskusikan
masalah PHK yang menimpa karyawan PT Dirgantara Indonesia beberapa waktu lalu.
Diskusikan mobilitas sosial apa yang dapat terjadi pada karyawan tersebut. Kemudian,
dikumpulkan kepada guru.
Kerja Sama 3.1
1. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal terjadi apabila terdapat perubahan
kedudukan pada strata yang sama. Perubahan kedudukan
terjadi pada orang yang sama disebut mobilitas sosial horizontal
intragenerasi. Kedudukan seseorang dapat berubah naik atau turun
pada lapisan atau strata yang sama, tanpa mengubah kedudukan
yang ber sangkutan. Akan tetapi, peran yang dipegang seseorang
dapat berubah. Jika dihubungkan dengan gaji atau imbalan yang
didapat oleh seseorang, perubahan kedudukan secara horizontal
tidak memengaruhi tingkat imbalan orang yang bersangkutan.
Misalnya sebagai berikut.
a. Seseorang bekerja di perusahaan sebagai sekretaris, pada suatu
saat dipindahkan menjadi bendahara. Orang yang bersangkutan
tetap memperoleh gaji yang sama.
b. Seseorang diberi tugas oleh presiden untuk menjadi menteri
pertanian pada suatu kabinet selama lima tahun. Pada per gantian
kabinet berikutnya, yang bersangkutan diserahi tugas sebagai
menteri perindustrian.
c. Seorang guru di sebuah SMA di kota A pindah ke SMA di kota
B. Guru tersebut tidak mengalami perubahan kedudukan dan
peran, tetapi hanya berpindah tempat kerja.
Pergeseran-pergeseran tersebut tidak menurunkan atau
menaikkan posisi yang bersangkutan, tetapi bukan berarti tidak
mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Kesulitan yang
muncul umumnya terjadi pada saat penyesuaian diri (adaptasi).
Adakalanya yang bersangkutan harus mempelajari dan melatih
keterampilan yang baru. Begitu pula penyesuaian terhadap kelompok
yang didatangi, harus dimulai dengan mengenal dan menerima
kembali sifat-sifat dan perilaku rekan sekerjanya agar dapat bekerja
sama untuk meningkatkan prestasi kerja di kelompoknya. Eratnya
hubungan sosial dan kerja sama yang telah terbina di kelompok yang
ditinggalkan, dijalin kembali di kelompok yang baru.
Mobilitas sosial horizontal antargenerasi (intergenerasi) terjadi
apabila anak dan orangtuanya berbeda pekerjaan, tetapi memiliki
kedudukan sosial yang sama. Misalnya,
a. Orangtua mempunyai kedudukan sebagai petani kaya dan
digolongkan sebagai kelas menengah di masyarakat, tetapi
anaknya tidak menginginkan untuk mengikuti jejak orang-
tuanya. Anak petani lebih memilih menjadi seorang pedagang
yang berhasil dan kaya sehingga keduanya sama-sama berada
pada tingkat sosial kelas menengah.
b. Seorang ayah mempunyai kedudukan pegawai negeri dan
berperan sebagai guru di sebuah SMA di kota X, anaknya menjadi
pegawai negeri di kantor pemerintah. Keduanya memiliki
kedudukan yang sama, tetapi memiliki peran yang berlainan.
Mobilitas Sosial
65
Mobilitas horizontal antargenerasi ini terjadi apabila orangtua
dan anaknya mempunyai kedudukan yang sama, tetapi peran
berbeda. Dengan kata lain bahwa suatu generasi (orangtua) tidak
menurunkan segalanya kepada generasi berikutnya (anak).
2. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau
kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain
yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (
social
climbing
) maupun turun ke tingkat lebih rendah (
social sinking
).
Setiap orang di masyarakat tidak selamanya memiliki kedu dukan
yang tetap, tetapi selalu mengalami perubahan. Begitu pula halnya
dengan seorang karyawan yang tidak ingin selamanya menempati
kedudukan sama, Ia akan berusaha untuk naik ke kedudukan
yang lebih tinggi. Jabatan yang dipegang oleh seseorang tidak
dapat dilepaskan dari kedudukan sosialnya, karena jabatan dapat
melambangkan kedudukan sosial. Akan tetapi, jabatan tidak dapat
dipegang selamanya karena jabatan suatu saat akan diserahkan
kepada orang lain. Orang yang menempati jabatan sebelumnya dapat
saja naik untuk menempati jabatan yang lebih tinggi atau selesai
bekerja karena pensiun sehingga tidak mempunyai jabatan lagi dan
kedudukan sosialnya menurun. Hal tersebut dinamakan gerak naik
turun atau mobilitas sosial vertikal.
Sumber:
Tempo
, 15 Juni 2003
Gambar 3.3
Mobilitas Sosial Vertikal
Murid yang tekun dan giat belajar,
kemudian mendapat prestasi yang baik,
suatu saat akan mengalami mobilitas
sosial vertikal.
Zoom
Social climbing
Social sinking
Seseorang yang sudah lama bekerja di suatu kantor atau
perusahaan, akan berusaha mendapatkan kenaikan gaji. Dengan
adanya kenaikan gaji tidak berarti naiknya kedudukan ke tingkat
yang lebih tinggi karena yang bersangkutan tetap menempati
jabatan semula. Akan tetapi, apabila yang bersangkutan hanya
pegawai biasa atau juru ketik karena prestasi kerja, maka dinaikkan
kedudukannya menjadi kepala bagian. Perpindahan kedudukan
dari lapisan yang lebih rendah ke lapisan yang lebih tinggi tersebut
dinamakan promosi. Contoh lain dari promosi atau mobilitas naik
seperti berikut.
a. Seorang guru, karena prestasi dan pangkat yang telah mencukupi,
mendapat promosi jabatan untuk menjadi kepala sekolah.
b. Seorang bupati yang mendapat banyak dukungan dari
masyarakat dan dewan, kemudian terpilih menjadi gubernur.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
66
Sebagai kepala sekolah atau gubernur, apabila telah habis masa
jabatannya dan tidak dapat diangkat lagi, akan kembali ke jabatan
sebelumnya atau berhenti sama sekali (pensiun). Jabatan yang
dipegang seseorang merupakan peran yang harus dilaksanakan
sesuai dengan kedudukan yang dimiliki. Dengan demikian,
mobilitas sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk utama, yaitu.
a. masuknya individu-individu atau seseorang yang memiliki
kedudukan rendah ke tingkat kedudukan yang lebih tinggi;
b. pembentukan suatu kelompok sosial baru kemudian ditempatkan
pada derajat yang lebih tinggi dari orang-orang pembentuk
kelompok tersebut.
Adapun mobilitas vertikal menurun juga memiliki dua bentuk
utama, yaitu:
a. turunnya kedudukan seseorang ke tingkat yang lebih rendah
daripada sebelumnya;
b. turunnya derajat sekelompok orang dari tingkat sebelumnya,
yang disebut dengan desintegrasi atau degradasi.
Mobilitas sosial yang vertikal memiliki beberapa ciri, yaitu
sebagai berikut.
a. Masyarakat yang bersangkutan adalah masyarakat yang terbuka,
artinya lapisan atau kelas-kelas sosial yang ada di dalam
masyarakat tidak menutup kemungkinan untuk naik turunnya
kedudukan anggota masyarakatnya.
b. Setiap warga masyarakat (negara) mempunyai kedudukan
hukum yang sama tingginya.
c. Gerak naik ke lapisan kedudukan yang lebih tinggi mengan-
dalkan kesanggupan seseorang mengatasi sistem seleksi yang
semakin berat. Misalnya, setiap orang berhak untuk menempati
kedudukan apapun di negara ini asalkan memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan.
Mobilitas sosial vertikal terjadi pada orang yang bersangkutan atau
pada keturunannya, terdapat dua bentuk yang dinamakan mobilitas
vertikal intragenerasi dan mobilitas vertikal intergenerasi (antargenerasi).
Mobilitas vertikal intragenerasi yaitu mobilitas sosial yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok itu sendiri. Mobilitas vertikal intergenerasi
(antargenerasi) yaitu mobilitas sosial tidak dilakukan langsung oleh
seseorang atau kelompok, tetapi oleh keturunannya, baik anak maupun
cucunya. Misalnya, sebagai berikut.
a. Bapak X seorang pengemudi angkutan kota, tetapi anaknya
disekolahkan sampai mendapat gelar insinyur (sarjana teknik),
kemudian bekerja di perusahaan pertambangan yang dikelola
oleh swasta nasional.
b. Bapak Y seorang pengusaha kaya di kotanya, tetapi anaknya
memilih menjadi seniman.
Mobilitas vertikal tidak selalu dilakukan oleh yang ber sangkutan
baik gerak naik maupun gerak turun. Kadangkala seseorang ingin
mewariskan kedudukan atau menginginkan lapisan dan kelas sosial
kepada anaknya agar sama dengan dirinya. Akan tetapi, anak sering
memilih hal lain yang berbeda dari pilihan orangtuanya karena anak
mempunyai keinginan untuk bebas dalam menentukan nasibnya
sehingga kedudukan yang dimiliki anak dapat berbeda dengan
orangtua, baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah.
Riset
Di dalam masyarakat, terdapat
seseorang yang memiliki kedudukan
sosial tinggi karena ia memiliki
jabatan sebagai camat di daerahnya.
Selama lima tahun menjabat,
berbagai macam perubahan dan
kebijakan menimbulkan pro dan
kontra. Setelah lima tahun berselang,
ia berhenti menjadi camat. Orang
tersebut kemudian hanya dipilih
menjadi ketua RT di desanya.
Dari cerita tersebut, berikan
tanggapan Anda, kemudian
carilah kejadian serupa yang
ada di lingkungan sekitar Anda.
Deskripsikan, kemudian kumpulkan
kepada guru Anda.
Referensi
Sosiologi
Dalam agama Hindu, sistem kasta
menggariskan bahwa tiap individu
telah ditakdirkan pada kedudukan
tertentu dalam masyarakat dan
berhubungan dengan kasta lain
adalah dilarang, kawin campur
antarkasta dilarang dan kehidupan
sosial diatur dengan sistem kasta.
Sumber:
Sosiologi Suatu Pengantar
, 1993
Mobilitas Sosial
67
Berikut ini prinsip-prinsip umum bagi mobilitas sosial vertikal,
yaitu sebagai berikut.
a. Hampir tidak ada masyarakat yang sistem sosialnya bersifat
tertutup sama sekali (mutlak), seperti masyarakat berkasta di
India. Walaupun mobilitas sosial vertikal hampir tidak tampak,
proses perubahan tetap terjadi. Misalnya, seorang dari kasta
brahmana
yang berbuat kesalahan besar dapat turun ke kasta
yang lebih rendah atau mobilitas sosial vertikal ini dapat terjadi
karena perkawinan yang berbeda kasta.
b. Betapapun terbukanya sistem sosial yang berlapis-lapis di
masyarakat, tidak mungkin mobilitas sosial vertikal dilakukan
sebebas-bebasnya. Hal ini karena tidak mungkin ada strati
fi
kasi
(lapisan) sosial yang menjadi ciri tetap dan umum di setiap
masyarakat.
c. Mobilitas sosial vertikal berlaku umum bagi semua masyarakat
karena setiap masyarakat mempunyai ciri-ciri tersendiri bagi
mobilitas sosial vertikal.
d. Laju mobilitas sosial vertikal dapat disebabkan oleh faktor
ekonomi, politik, dan pekerjaan yang masing-masing berbeda.
e. Mobilitas sosial vertikal yang disebabkan oleh faktor ekonomi,
politik, pekerjaan, tidak ada kecenderungan yang terus
berkesinambungan (
continue
), baik bertambah naik maupun
menurun, tetapi akan selalu mengalami perubahan. Hal ini
karena orang yang memiliki suatu kedudukan dan peran tidak
akan selamanya sama.
Riset
Di dalam lingkungan kerabat Anda,
apakah terdapat seseorang yang
melakukan mobilitas sosial vertikal
turun berdasarkan faktor ekonomi?
Sumber:
50 tahun ABRI
,
1995
Gambar 3.4
Prajurit TNI
Prajurit TNI yang mendapat penghargaan
atau kenaikan pangkat karena jasa-
jasanya, merupakan indikasi dari mobilitas
sosial vertikal.
Apa yang Anda lakukan jika akan melakukan mobilitas sosial vertikal naik karena faktor
ekonomi?
Opini 3.1
Selain itu, mobilitas sosial dapat dibedakan dalam dua jenis
yang didasarkan pada keadaan dari tolok ukur bagaimana para
individu dalam lapisan sosial berupaya mengubah dirinya, yaitu
sebagai berikut.
a. Mobilitas yang disponsori (
sponsored mobility
) bergantung
pada bagaimana kategori dan posisi individu memperoleh
pendidikan, keturunan, atau dari kelas sosial yang dianggap
memiliki peluang bergerak.
b. Mobilitas sosial tandingan (
contest mobility
) akan bergantung
pada upaya dan kemampuan para individu, karena persaingan
itu terbuka maka status elite tertentu mungkin saja akan dicapai
seseorang.
Menurut
Pitirim A. Sorokin
, mobilitas sosial vertikal di
masyarakat terdapat saluran-salurannya karena setiap terjadi
mobilitas sosial vertikal akan melalui saluran tertentu yang disebut
social circulation
. Saluran yang penting untuk terjadinya mobilitas
sosial vertikal yaitu sebagai berikut.
a. Angkatan Bersenjata
Angkatan bersenjata memainkan peranan penting dalam
mempertahan
kan kedaulatan negara bahkan dengan cara perang
sekalipun. Jika di dalam perang terdapat seorang prajurit yang
berjasa dalam pertempuran, yang bersangkutan akan dihargai
tanpa memandang kedudukan sebelumnya. Jika prajurit tersebut
yang berasal dari kedudukan yang rendah, dapat naik pangkat ke
tingkat yang lebih tinggi.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
68
b. Lembaga Keagamaan
Lembaga keagamaan merupakan salah satu saluran penting dalam
gerak sosial. Setiap ajaran agama memandang bahwa setiap orang
mempunyai kedudukan yang sederajat. Untuk mencapai tujuan ini,
banyak pemuka agama bekerja keras untuk menaikkan kedudukan
umatnya dari lapisan rendah ke tingkat yang lebih tinggi agar satu
sama lain memiliki derajat yang sama. Misalnya,
Nabi Muhammad
saw
berusaha untuk menaikkan derajat wanita dan budak agar
sederajat dengan umatnya yang lain. Di dalam sejarah dikenal
Paus
Gregorius VII
yang jasanya sangat besar dalam pengembangan
agama Katolik, padahal beliau adalah putra seorang tukang kayu.
Ada pula
Siddharta Buddha Gautama
, di agama Buddha.
c. Lembaga Pendidikan
Sekolah merupakan saluran yang nyata dari mobilitas sosial
vertikal, bahkan dianggap sebagai
social elevator
(pengangkat
kedudukan sosial) yang bergerak dari kedudukan rendah ke
kedudukan tinggi di masyarakat. Pada suatu perusahaan atau
pemerintahan di Indonesia pada umumnya mempekerjakan dan
memberi gaji para pegawai sesuai dengan jenjang pendidikan yang
mereka miliki. Misalnya sebagai berikut.
1) Pada kolom gaji bagi pekerja yang masuk secara bersamaan.
Besarnya gaji lulusan SMP akan berbeda dengan yang gaji
lulusan SMA.
2) Seorang karyawan di sebuah instansi atau lembaga yang bekerja
sambil kuliah yang sesuai dengan pekerjaannya, setelah lulus
tentu gajinya akan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan
yang telah diperoleh.
d. Organisasi Politik
Setiap anggota dari kontestan peserta pemilu mempunyai
peluang untuk menaikkan kedudukannya ke tingkat yang lebih
tinggi. Seseorang yang dicalonkan oleh salah satu peserta pemilu
untuk menjadi wakil rakyat harus pandai berorganisasi dan dapat
menggerakkan massa. Selain itu, untuk menjadi anggota DPR, yang
bersangkutan sebelumnya harus tercantum dalam daftar orang
yang berhak dipilih yang mewakili salah satu kontestan pemilu.
Agar dapat terpilih, orang tersebut harus membuktikan memiliki
kepribadian dan aspirasi-aspirasi yang baik. Apabila seseorang
telah menjadi anggota DPR, kedudukannya akan meningkat dari
sebelumnya. Dengan demikian, organisasi politik adalah salah satu
wadah bagi seseorang untuk melakukan mobilitas sosial vertikal.
Riset
Saluran mobilitas sosial vertikal di
masyarakat salah satunya melalui
lembaga keagamaan. Bagaimana
penjelasan Anda? Berikan contohnya.
Sumber:
Kompas
, 5 Agustus 2006
Gambar 3.5
Kampanye Politik
Kampanye politik merupakan salah satu
sarana pemimpinnya untuk melakukan
mobilitas sosial vertikal.
Riset
Money politics
merupakan istilah
yang digunakan bagi politisi yang
menggunakan uang untuk menarik
massa agar bisa mengangkat jumlah
suara partai tersebut. Jika jumlah
suaranya naik, yang bersangkutan
akan mudah naik kedudukan. Berikan
tanggapan Anda.
Mobilitas Sosial
69
Di masyarakat terdapat beberapa faktor yang menentukan
terjadinya mobilitas sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Faktor Struktur
Faktor struktur ialah faktor yang menentukan jumlah relatif dari
kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memer-
olehnya. Faktor struktur meliputi hal-hal berikut.
a. Struktur Pekerjaan
Setiap individu dalam masyarakat akan memiliki kedudukan
sosial yang tinggi dan kedudukan sosial yang rendah. Setiap
masyarakat pasti mempunyai pola dan ciri tersendiri dalam
menentukan kedudukan seseorang. Masyarakat yang kegiatan
perekonomiannya bergantung pada bidang pertanian dan
penyediaan bahan-bahan baku (pertam bangan dan kehutanan),
biasanya memiliki banyak warga masyarakat yang menempati
kedudukan pada lapisan rendah, dan sedikit warga masyarakatnya
menempati kedudukan pada lapisan atas.
e. Organisasi Ekonomi
Organisasi ekonomi memegang peranan yang penting dalam
mobilitas sosial vertikal. Keadaan ekonomi seseorang di masyarakat
akan menentukan kedudukan dan lapisan sosial seseorang. Bagi
orang yang berhasil dalam bidang ekonomi berarti yang bersangkutan
berada pada lapisan atas di masyarakat. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka seseorang akan berada pada salah satu organisasi
ekonomi sebagai saluran mobilitas sosial vertikal, seperti Perum,
PT, atau CV.
f. Organisasi Keahlian
Organisasi keahlian merupakan salah satu wadah atau saluran yang
menampung setiap orang yang memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu, seperti (Ikatan Dokter Indonesia) IDI, (Ikatan Sarjana
Pendidikan Indonesia) ISPI, (Ikatan Sosiologi Indonesia) ISI. Jika
seseorang memiliki keahlian, ia berharap dapat menduduki lapisan
sosial yang tinggi di masyarakat. Ia akan masuk organisasi yang
sesuai dengan keahliannya.
Organisasi tersebut akan memper kenal kan
hasil karya yang telah dibuatnya kepada masyarakat sehingga dengan
sendirinya yang bersangkutan akan dikenal oleh khalayak.
g. Perkawinan
Mobilitas sosial vertikal dapat terjadi karena perkawinan.
Melalui perkawinan, kedudukan seseorang dapat terangkat atau
bahkan menurun. Seseorang yang menikah dengan orang yang
berasal dari lapisan atas, ia dapat ikut naik kedudukannya. Akan
tetapi, tidak demikian apabila dia menikah dengan seseorang yang
lebih rendah kedudukannya dalam masyarakat.
Riset
Buatlah contoh keterkaitan antara
organisasi ekonomi dengan
organisasi keahlian. Uraikan faktor
ekonomi yang mempengaruhi
keahlian atau sebaliknya?
C
Faktor-Faktor Penentu Mobilitas
Jendela
Info
Kenyataan di negara kita
menunjukkan bahwa kebijakan
terpusat, menyebabkan pemisahan
antara desa–kota, kabupaten–kota/
Provinsi. Dengan demikian, hal
tersebut menyebabkan ketimpangan
sosial di setiap daerah.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
70
b. Perbedaan Fertilitas
Di masyarakat atau negara yang mempunyai tingkat kelahiran
tinggi akan sulit terjadi mobilitas sosial vertikal naik, dibandingkan
dengan masyarakat atau negara dengan tingkat kelahiran rendah.
Oleh karena itu, rendahnya tingkat kelahiran akan memberi
kesempatan pada masyarakat lapisan bawah untuk menempati
kedudukan sosial pada lapisan menengah atau lapisan atas.
c. Ekonomi Ganda
Banyak negara berkembang memiliki dua tipe ekonomi yang
berbeda, yaitu sebagai berikut.
1) Tipe ekonomi tradisional, terdapat banyak masyarakatnya
sebagai petani yang mengonsumsi hasil produksi mereka dan
sedikit menjual hasil produksinya ke pasar sehingga mobilitas
sosial vertikal menaik mengalami kemandegan atau bahkan
mengalami penurunan; dan
2) Tipe ekonomi modern atau pasar, masyarakat banyak bekerja
di sektor industri yang memproduksi untuk pasar sehingga
banyak kesempatan untuk terjadi mobilitas sosial vertikal naik
bagi setiap warga masyarakat yang terlibat di dalamnya.
d. Penghambat dan Penunjang Mobilitas Sosial
Pada masyarakat yang memiliki sistem sosial terbuka, cenderung
mengalami kesulitan mobilitas sosial vertikal naik karena kesempatan
tersebut sulit untuk didapatkan. Contohnya adalah adanya
diskriminasi untuk lapisan sosial tertentu yang melakukan jalan pintas
untuk mendapatkan pekerjaan (koneksi, nepotisme, sogok). Walaupun
demikian, bukan berarti kesempatan untuk maju sama sekali tidak
ada karena di Indonesia terbuka kesempatan sebesar-besarnya untuk
meraih keberhasilan dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945
pasal 27 yang menyatakan:
1) Setiap warga negara sama kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dengan tidak ada kecualinya.
2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
Dengan adanya jaminan dari undang-undang tersebut, setiap
warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk
melakukan mobilitas sosial vertikal naik tanpa kecuali.
Riset
Berikan tanggapan Anda terhadap
seseorang yang memberi uang
pelicin/uang sogokan untuk
mendapatkan sesuatu yang
diinginkannya, seperti menjadi
pegawai negeri atau lainnya kepada
pihak lain.
Sumber:
www.arsi.or.id
Gambar 3.6
Masyarakat Petani
Masyarakat petani yang ada di pedesaan
mayoritas menempati posisi sosial pada
masyarakat lapisan bawah.
Mobilitas Sosial
71
2. Faktor Individu
Walaupun faktor struktur dapat menentukan jumlah kedudukan
tinggi dengan penghasilan yang besar di masyarakat, faktor individu
juga banyak berpengaruh dalam menentukan siapa yang akan
mencapai kedudukan tinggi. Faktor individu ini meliputi hal-hal
berikut.
a. Perbedaan Kemampuan
Bakat yang dimiliki setiap orang akan berbeda-beda sehingga
kesempatan untuk memperoleh kedudukan yang tinggi di
masyarakat akan berbeda pula. Dengan demikian, kemampuan
untuk memperoleh kedudukan bergantung pada usaha yang ber-
sangkutan untuk mem perolehnya, dan perbedaan kemampuan
merupakan faktor yang penting untuk menentukan keberhasilan
hidup dan mobilitas sosial.
b. Orientasi Sikap terhadap Mobilitas
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan masa
depan mobilitas sosial, di antaranya sebagai berikut.
1)
Pendidikan
. Pendidikan merupakan jalan ke arah mobilitas sosial
untuk mendapatkan kedudukan yang diinginkan seseorang.
Jika bekerja di sebuah instansi, latar belakang pendidikan yang
berbeda akan berpengaruh terhadap kedudukan dan pendapatan
yang selayaknya diterima.
2)
Kebiasaan Kerja
. Kerja keras merupakan salah satu usaha untuk
memperbaiki kedudukan sebelumnya. Walaupun kerja keras
tidak sepenuhnya menjamin mobilitas naik, tidak banyak
orang dapat mengalami mobilitas naik tanpa bekerja keras.
Oleh karena itu, kerja keras diperlukan untuk meningkat kan
prestasi kerja, yang akhirnya akan meningkat kan kedudukan
seseorang.
c. Pola Penundaan Kesenangan
Peribahasa mengatakan “berakit-rakit ke hulu berenang ke
tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan, lebih baik jika kesenangan
sesaat ditinggalkan agar kelak mendapat suatu kebahagiaan
sehingga akan meningkatkan kedudukannya.
d. Pola Kesenjangan Nilai
Perilaku yang dapat menghambat terjadinya mobilitas sosial
vertikal naik, terdapat dua hal, yaitu sebagai berikut.
1) Bahwa seseorang tidak sepenuhnya berupaya mencapai sasaran
yang diidamkan;
2) Mereka tidak menyadari bahwa sejumlah perilaku tertentu tidak
menunjang sasaran tersebut. Misalnya sebagai berikut.
a) Seorang siswa Kelas XI SMA tidak melaksanakan nasihat
gurunya untuk belajar lebih giat, tetapi bermalas-malasan,
akibatnya siswa yang bersangkutan tidak naik ke Kelas XII.
b) Seorang pekerja menghendaki kedudukan yang lebih
baik, tetapi ia tidak mampu tiba di tempat kerja tepat pada
waktunya atau selalu melalaikan pekerjaan yang ditugas kan
kepadanya.
Pola kesenjangan nilai, memungkinkan seseorang memercayai
nilai yang diakuinya, tetapi yang bersangkutan tidak melakukan usaha
untuk mencapai sasaran tersebut atau mengakui seg
ala kesalahan yang
diperbuatnya sebagai penyebab dari kegagalan. Dengan kata lain,
Riset
Berikan tanggapan Anda terhadap
tingkat kenakalan remaja yang
berbeda-beda. Apa faktor penyebab
yang memiliki pengaruh paling besar
terhadap kepribadian remaja?
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
72
Deskripsikan pandangan Anda terhadap pengaruh mobilitas sosial yang terjadi secara
horizontal bagi individu.
Opini 3.2
Jendela
Info
Di negara-negara maju seperti
negara-negara Barat, mobilitas sosial
vertikal merupakan hal yang umum
dialami oleh individu.
Dalam sistem lapisan terbuka,
semua kedudukan yang hendak
dicapai diserahkan pada usaha dan kemampuan si individu. Memang
benar, bahwa anak seorang pengusaha mempunyai peluang yang
lebih baik dan lebih besar daripada anak seorang tukang sapu di
jalan. Akan tetapi, kebudayaan di masyarakat kita tidak menutup
kemungkinan bagi anak tukang sapu untuk memperoleh kedudukan
yang lebih tinggi daripada kedudukannya yang dimiliki semula.
Bahkan sebaliknya, sifat terbuka dalam sistem lapisan, dapat
mendorong dirinya untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi
dan lebih terpandang dalam masyarakat. Dalam masyarakat selalu
ada hambatan dan kesulitan, misalnya birokrasi yang berbelit-belit,
biaya, dan kepentingan yang tertanam dengan kuat.
Pengaruh mobilitas sosial, baik secara horizontal maupun
secara vertikal, umumnya membawa akibat-akibat tertentu yang
bersifat positif maupun yang bersifat negatif terhadap pelakunya.
Pengaruh positif adanya mobilitas sosial vertikal, di antaranya
sebagai berikut.
1. Keberhasilan yang dicapai seseorang, yang dilakukan melalui
kerja keras, diharap kan mampu mendorong anggota masya rakat
lainnya untuk meniru keberhasilan yang telah dicapai oleh orang
tersebut.
2. Suatu kedudukan yang baik, tidak diperoleh dengan mudah
tetapi dengan perjuangan, keuletan, dan kerja keras. Begitu pula
perlu ditanamkan perjuangan hidup untuk menyongsong hari
esok yang lebih baik.
D
Konsekuensi Mobilitas Sosial
Para sosiolog melakukan penelitian mobilitas sosial untuk
mendapatkan keterangan tentang keteraturan dan keluwesan
struktur sosial. Para sosiolog mempunyai perhatian yang khusus
terhadap kesulitan yang secara relatif dialami oleh individu dan
kelompok sosial dalam mendapatkan kedudukan yang terpandang
oleh masyarakat. Semakin seimbang kesempatan untuk mendapat-
kan kedudukan tersebut, akan semakin besar mobilitas sosial. Hal
itu berarti bahwa sifat sistem lapisan masyarakat semakin terbuka.
Pada masyarakat berkasta yang bersifat tertutup, hampir tidak ada
gerak sosial yang bersifat vertikal karena kedudukan seseorang telah
ditentukan sejak dilahirkan. Pekerjaan yang dilakukan, pendidikan
yang diperoleh, dan seluruh pola-pola hidupnya telah diketahui
sejak dia dilahirkan, karena struktur sosial masyarakatnya tidak
memberikan peluang untuk mengadakan perubahan.
bahwa seseorang mungkin saja mengetahui yang baik dilakukan
untuk memperoleh kedudukan, tetapi tidak dilaksanakan. Akibatnya,
yang bersangkutan gagal memperoleh hasil yang dicita-citakan.
Mobilitas Sosial
73
Sumber:
Tempo
, 7 Agustus 2004
Gambar 3.7
Pendidikan
Pendidikan yang baik dapat meningkatkan
kedudukan seorang individu.
3. Tidak sedikit orang yang berhasil karena pendidikan. Dengan
pendidikan, diharapkan kedudukan seseorang menjadi lebih
baik. Kebutuhan akan pentingnya pendidikan diharapkan
diturunkan oleh orangtua kepada anak-anaknya dan orang
lain.
4. Kegagalan yang didapatkan bukan akhir dari segalanya,
melainkan sebagai pengalaman berharga untuk bangkit kembali
dengan memperbaiki setiap kesalahan yang pernah dilakukan.
Keberhasilan yang dicapai sebagai mobilitas sosial vertikal, tidak
selamanya membawa kebahagiaan bagi pelaku perubahan. Adakalanya
hal tersebut dapa
t menimbulkan kon
fl
ik antarkelas sosial, kelompok
sosial, dan antargenerasi. Pelaku mobilitas sosial pun harus dapat
menyesuai kan diri dengan kondisi yang telah dicapainya.
Berikut ini konsekuensi yang mungkin timbul dari adanya
mobilitas sosial.
1. Munculnya Konflik
Keberhasilan yang dicapai dalam memperoleh kedudukan bagi
seseorang atau kelompok, tidak mungkin tanpa adanya perasaan
tidak senang dari orang atau kelompok lain. Hal itu dapat mening-
katkan pertentangan antara yang berhasil men dapatkan kedudukan
dengan yang tidak berhasil atau yang merasa tergeser oleh orang
yang menempati kedudukan baru.
Berikut ini macam-macam kon
fl
ik yang mungkin terjadi dalam
kehidupan sosial.
a. Konflik Antarkelas Sosial
Pertentangan dapat terjadi apabila seseorang dari lapisan sosial
bawah menduduki posisi di lapisan menengah atau atas, kemudian
kelompok lapisan sosial yang didatangi merasa terganggu, akhirnya
terjadi pertentangan. Misalnya sebagai berikut.
1) Amir anak seorang pengemudi becak berhasil menjadi
pedagang yang kaya dan memiliki kedudukan yang terhormat
di masyarakat. Hal yang demikian kadangkala menyebabkan
ketidaksenangan dari mereka yang telah lebih dahulu berada
pada lapisan menengah sehingga Amir perlu untuk meredam
pertentangan dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi
kelas atau lapisan sosial yang baru.
2) Pertentangan kelas dapat pula disebabkan oleh mobilitas sosial
vertikal yang menurun, contohnya bapak X seorang pengusaha
kaya mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Apabila
perilaku sosial bapak X sebelum bangkrut tidak diterima oleh
Riset
Sikap dan bentuk perwujudan rasa
tidak suka orang lain cenderung
terjadi ketika diri kita mendapatkan
sesuatu yang penting atau hal yang
menyenangkan. Bagaimanakah sikap
Anda dalam menghadapi orang-
orang tersebut?
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
74
Riset
Menurut Anda teknologi seperti
apakah yang paling dominan
memberikan pengaruh terhadap
mobilitas sosial di masyarakat?
lapisan bawah karena sombong dengan kekayaannya maka
setelah bapak X berada di kelas bawah menjadi terasing di
lingkungan sosialnya.
3) Perkawinan yang terjadi pada masyarakat yang memiliki sistem
sosial tertutup atau masyarakat yang memberlakukan sistem
kasta. Seseorang dari kasta rendah kawin dengan orang yang
berasal dari kasta lebih tinggi karena perkawinan menyebabkan
kedudu kan nya terangkat dari sebelumnya. Hal inipun dapat
menyebabkan ketidaksenangan dari lapisan masyarakat yang
didatangi, dan dianggap mengotori atau mengganggu keutuhan
kasta yang lebih tinggi.
4) Karyawan di sebuah pabrik sebagai tulang punggung industri,
menuntut kenaikan gaji dan fasilitas lain yang dianggap tidak
dapat menjamin untuk hidup layak. Oleh karena itu, karyawan
yang merupakan lapisan bawah dalam perekonomian menuntut
hak yang harus diterimanya kepada pengusaha (atau orang-
orang yang mengendali kan dan menentukan kebijaksanaan
perusahaan).
b. Konflik Antarkelompok Sosial
Pertentangan yang terjadi pada kelompok sosial, tidak jauh
berbeda dengan kon
fl
ik pada kelas atau lapisan sosial. Kon
fl
ik yang
dilakukan oleh kelas sosial berupa orang perorangan, tetapi kon
fl
ik
pada kelompok sosial berupa kumpulan orang yang melakukan
pertentangan. Misalnya sebagai berikut.
1) Kelompok mayoritas apabila berada di bawah kelompok minoritas
dalam menguasai perekonomian maka akan menyebabkan saling
mencurigai, merasa tidak puas dengan kedudukan yang diperoleh
kelompok minoritas.
2) Keberhasilan yang dicapai oleh kelompok tertentu akan
menyebab kan ketidakpuasan kelompok lain sehingga mereka
menuntut persamaan hak.
c. Konflik Antargenerasi
Situasi sosial seperti pergaulan, pendidikan, zaman, teknologi
yang dialami oleh seorang anak akan berbeda dengan situasi sosial
orangtuanya. Perbedaan ini akan membawa pertentangan apabila
kedudukan anak sama atau lebih tinggi daripada orangtuanya.
Pertentangan ini tidak selalu terjadi dengan orangtuanya sajatetapi
dapat juga dengan orang lain yang lebih tua. Misalnya:
1) Di suatu kantor seorang pemuda berusia 20 tahun memiliki ke-
dudukan yang lebih tinggi dibanding dengan orang lain yang
ada di sekelilingnya yang rata-rata berusia 45 tahun ke atas
sehingga pemuda yang bersangkutan harus memimpin orang-
orang yang usianya jauh lebih tinggi sebagai bawahannya.
Tidak sedikit di antara mereka merasa digurui oleh anak yang
lebih muda. Hal ini mengakibatkan terjadinya pertentangan
antargenerasi dan akan terus berlanjut apabila tidak adanya
kesadaran di antara mereka untuk saling memahami sikap dan
tindakan masing-masing.
2) Nasihat yang baik tidak selalu datang dari orangtua, adakalanya
nasihat datang dari anak muda. Ak
an tetapi, orangtua jarang
menerima nasihat yang datang dari anak muda yang usianya
jauh di bawah usia orangtua karena dianggap menggurui, tidak
pantas, dan tidak sopan. Orangtua yang demikian memiliki
Sumber:
Indonesian Heritage
:
Region and Ritual
, 1998
Gambar 3.8
Perkawinan Adat di Bali
Perkawinan adat di Bali merupakan bentuk
kebudayaan yang diwariskan dari ajaran
agama Hindu.
Mobilitas Sosial
75
sikap yang konservatif (kolot) tidak terbuka terhadap keadaan
zaman yang telah berubah. Anak muda dengan kemampuan dan
pendidikannya dapat m
elakukan mobilitas vertikal sehingga
memiliki kedudukan yang lebih baik darip
ada orangtua.
2. Adaptasi terhadap Mobilitas Sosial
Setiap mobilitas sosial yang telah dilakukan memerlukan
penyesuaian diri agar tidak selalu terasing dengan situasi yang baru.
Jika seseorang atau kelompok tidak dengan cepat menyesuaikan diri
dengan situasi dari hasil mobilitas sosial tersebut, yang bersangkutan
dianggap ketinggalan, lebih tepatnya disebut ketinggalan kebudayaan
(
culture lag
). Kedudukan kelas sosial yang lebih tinggi dapat saja
dicapai, tetapi perilaku yang tidak sesuai dengan kedudukan atau
kelas sosial yang baru sudah dilakukan? Dalam hal ini, akan lebih
tepat apabila kita sebut sebagai kebudayaan adaptif yang artinya
penyesuaian kebudayaan. Kebiasaan dan tindakan manusia yang
dimiliki seseorang sesuai dengan kedudukan pada kelas atau lapisan
sosialnya. Hal ini merupakan bagian dari kebudayaan lapisan sosial
yang bersangkutan. Kebudayaan adalah keseluruhan pola lahir dan
batin yang memungkinkan terjadinya hubungan sosial di antara
anggota-anggota masyarakat.
Kedudukan yang dicapai seseorang dapat dianggap sebagai
kebudayaan baru yang harus dihadapi oleh orang yang melakukan
mobilitas sosial sehingga yang bersangkutan harus menyesuaikan
diri dengan meninggalkan kebudayaan lama sebelum kedudukan-
nya berubah.
Penyesuaian diri atau adaptasi terhadap kebudayaan materiil
seperti benda-benda dan hasil karya manusia mudah untuk dilakukan
atau dengan sendirinya akan dimiliki oleh orang yang kedudukannya
meningkat. Akan tetapi, sikap, perilaku, dan ke biasaan seseorang
akan sulit untuk berubah. Seseorang perlu menyesuaikan diri
dengan kedudukannya tersebut dan membutuhkan waktu yang
tidak sebentar untuk menyesuaikan diri.
Berikut ini beberapa perubahan yang disebabkan oleh mobilitas
sosial sehingga kedudukan seseorang meningkat ke jenjang yang
lebih tinggi, tetapi sikap dan perilaku lambat menyesuaikan diri.
a. Orang kaya yang bangkrut dan menjadi miskin, tetapi perilaku
dan kebiasaannya seakan-akan tetap kaya. Misalnya, bapak B
seorang pengusaha yang kaya mengalami kegagalan usahanya
(bangkrut) kemudian jatuh miskin, dalam kehidupan sehari-hari
selalu ingin dihormati oleh orang sekelilingnya dan masih selalu
memerintah orang lain seperti kepada bawahannya.
b. Seorang sarjana, di daerahnya sebagai pemuka masyarakat dan
yang notabene selalu rasional sering dihormati oleh warga, tetapi
ia sering meminta kekuatan dan nasihat dukun agar setiap orang
tunduk kepadanya.
Seseorang terkadang berperilaku tidak sesuai dengan
kedudukannya. Halini hanya perilaku seperti yang dicontohkan
tersebut. Perilaku orang tersebut akibatnya dianggap sebagai orang
yang ketinggalan kebudayaan (
culture lag
)
Referensi
Sosiologi
Karl Marx
mengistilahkan alienasi
sebagai proses keterasingan diri
yang dialami seseorang dalam
masyarakatnya. Hal itu disebabkan
karena perbedaan visi yang dialami
individu dan masyarakat atau
seseorang yang selalu merasa
kesepian di tengah keramaian.
Riset
Di dalam kebudayaan bangsa
Indonesia saat ini, terdapat pengaruh
yang terjadi pada generasi muda
kota-kota besar dalam gaya
berpakaian, pergaulan, dan gaya
hidup. Hal ini merupakan tren remaja
masa kini dalam bereksistensi
mencari jati dirinya. Apakah Anda
merupakan salah satu di antaranya?
Berikan deskripsi Anda.
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
76
Berikan contoh masing-masing pada jenis-jenis mobilitas berikut dengan mengisikan
faktor penyebabnya pada tabel.
Mobilitas Horizontal
1.
2.
Mobilitas Vertikal
1.
2.
Mobilitas Individu
1.
2.
Mobilitas Kelompok atau Bangsa
1.
2.
Mobilitas Segenerasi
1.
2.
Mobilitas Antargenerasi
1.
2.
Jenis dan Contoh Mobilitas
Alasan
Kerja Sama 3.2
•
Mobilitas sosial ialah perpindahan orang atau kelompok
dari strata sosial satu ke strata sosial yang lain.
•
Arah mobilitas sosial adalah vertikal dan horizontal.
• Faktor penentu mobilitas sosial:
1. faktor struktur;
2. faktor individu.
•
Mobilitas sosial dibedakan dalam dua jenis yang didasarkan
pada keadaan dari tolak ukur bagaimana para individu
dalam lapisan sosial berupaya mengubah dirinya.
1.
mobilitas yang disponsori (
sponsored mobility
)
2.
mobilitas sosial tandingan (
contest mobility
)
•
Saluran yang penting untuk terjadinya mobilitas sosial
vertikal
1. Angkatan bersenjata
2. Lembaga keagamaan
3. lembaga pendidikan
4. organisasi politik
5. organisasi ekonomi
6. organisasi keahlian
7. perkawinan
Rangkuman
•
Faktor-faktor penentu mobilitas
1. Faktor struktur
a. struktur pekerjaan
b. perbedaan fertilitas
c. ekonomi ganda
d.
penghambat dan penunjang mobilitas sosial
2. Faktor individu
a. perbedaan kemampuan
b.
orientasi sikap terhadap mobilitas
c. pola penundaan kesenangan
d. pola kesenjangan nilai
•
Konsekuensi mobilitas sosial
1. munculnya konflik
2.
adaptasi terhadap mobilitas sosial
Mobilitas Sosial
77
Setelah mempelajari bab ini, adakah materi yang belum Anda
pahami? Jika ada, materi apakah yang belum Anda pahami
Apa yang Belum Anda Pahami?
tersebut? Diskusikanlah materi tersebut bersama teman-teman
Anda dengan bimbingan guru Anda.
Peta Konsep
Kedudukan dan
Peran Sosial
Mobilitas Sosial
Horizontal
Mobilitas Sosial
Vertikal
1. Intragenerasi
2. Intergenerasi
1. Intragenerasi
2. Intergenerasi
Fakor-Faktor Pe-
nentu Mobilitas
Faktor Struktur
Faktor Individu
1. Pekerjaan
2. Perbedaan Fertilitas
3. Ekonomi Ganda
4. Penghambat dan Penunjang
Mobilitas Sosial
1. Perbedaan Kemampuan
2. Orientasi Sikap terhadap
Mobilitas
3. Pola Penundaan Kesenan-
gan
4. Pola Kesenjangan Nilai
Konsekuensi
Mobilitas Sosial
Konflik
Adaptasi terhadap
Mobilitas Sosial
1. Antarkelas Sosial
2. Antarkelompok Sosial
3. Antargenerasi
1. Lambat Menyesuaikan Diri
2. Cepat Menyesuaikan Diri
Masyarakat
Mobilitas
Sosial
mengalami
meliputi
terdiri
atas
terdiri
atas
terdiri
atas
meliputi
meliputi
meliputi
meliputi
meliputi
meliputi
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
78
5. Manakah dari contoh berikut yang ter masuk
mobilitas sosial intragenerasi ....
a. seorang sekretaris dipindahkan ke bagian
bendahara
b. seorang ayah yang bekerja menjadi guru
dan beralih profesi menjadi penjual
buku
c.
menteri pendidikan periode lalu sekarang
diangkat menjadi menteri tenaga kerja
d. seorang ayah yang bekerja sebagai petani,
sedangkan anaknya menjadi pedagang di
pasar
e. guru Sosiologi SMA X dipindah tugas kan
ke SMA Y
6. Berikut saluran untuk terjadinya mobilitas
vertikal, kecuali ....
a. angkatan bersenjata
b. lembaga keuangan
c. lembaga pendidikan
d. organisasi sosial
e. organisasi politik
7. Setiap lembaga akan memiliki kedudukan
sosial yang tinggi dan rendah untuk diisi oleh
setiap warga masyarakatnya. Hal tersebut
merupakan faktor dari struktur ....
a. perbedaan vertikal
b. ekonomi ganda
c. penghambat mobilitas sosial
d. pekerjaan
e. perbedaan kemampuan
8. Suatu proses yang cenderung menciptakan
per pecahan dan merenggangkan solidaritas di
antara setiap anggota kelompok adalah ....
a. komulatif
b. kooperatif
c. destruktif
d. assosiatif
e. disosiatif
1. Perpindahan orang-orang atau kelompok dari
strata sosial yang satu ke strata sosial lainnya
disebut mobilitas ....
a. geogra
fi
k
b. sosial
c. kedudukan
d. vertikal
e. horizontal
2. Gerak sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain
dalam suatu sistem stra
fi
kasi sosial merupa-
kan bagian dari ....
a. perubahan sosial
b. struktur sosial
c. dinamika sosial
d. strati
fi
kasi sosial
e. masyarakat yang dinamis
3. Seseorang bekerja di perusahaan sebagai
sekretaris, pada suatu saat dipindahkan
menjadi bendahara. Orang bersangkutan
tetap berada pada kolom gaji yang sama
disebut mobilitas ....
a. sosial
b. geogra
fi
k
c. vertikal
d. horisontal
e. kedudukan
4. Berikut ini ciri-ciri dari mobilitas vertikal,
kecuali ....
a. masyarakat yang bersangkutan me-
rupakan masyarakat terbuka
b. setiap warga masyarakat memiliki
kedudukan hukum yang sama tingginya
c. turunnya kedudukan seseorang ke yang
lebih rendah
d. gerak naik ke lapisan yang lebih tinggi
e. kelas sosial yang ada di masyarakat
tidak menutup kemungkinan untuk naik
turunnya kedudukan
B. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
•
Social Circulation
•
Social circulation
• Konsekuensi
•
Social climbing
• Strata sosial
•
Social sinking
• Stats
• Disintegrasi
• Struktur sosial
• Degradasi
• Gerak sosial
•
Social elevator
A. Jelaskan konsep-konsep berikut.
Uji Kemampuan Bab 3
Kerjakan pada buku latihan Anda.
Mobilitas Sosial
79
9. Para kelompok buruh melakukan unjuk rasa
di depan gedung DPR untuk mengaspirasi kan
keinginannya tentang RUU buruh. Kelompok
buruh termasuk pada kelompok sosial melalui
hasil pengalaman ....
a. emosional
b. kedekatan
c. praktis
d. intelektual
e. perasaan senasib
10. Siswa-sis
wi SMA Prestasi Remaja me rupakan
kelompok sosial yang tergabung melalui
pengalaman ....
a. intelektual
b. emosi
c. prestasi
d. praktis
e. motivasi
11. Sosiolog Indonesia, Astri Soesanto, memberi-
kan pandangan tentang kelompok sosial
sebagai ....
a.
sekelompok orang yang saling berinteraksi
b. kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap
c. kesatuan manusia yang hidup bersama
d. kesatuan individu yang mengalami
interaksi psikologis
e. jumlah anggota dan nilai-nilai yang
dihadapi bersama
12. Kita s
ering menemukan penduduk suatu
desa yang orang-orangnya mempunyai ikatan
keluarga. Pembentukan kelompok pada
masyarakat ini didasari oleh ....
a. kesamaan kepentingan
b. pengalaman praktis
c. kesamaan daerah
d. kesamaan keturunan
e. kesamaan ciri
fi
sik
13. Org
anisasi buruh kulit hitam seperti di
Amerika Serikat merupakan kelompok sosial
yang dilatarbelakangi oleh kesamaan ....
a. ciri
fi
sik
b. daerah
c. emosional
d. kepentingan
e. bidang pekerjaan
14. Apakah yang dimaksud dengan kelompok
statistik ....
a. tidak ada hubungan di antara anggotanya
b. kesadaran akan adanya persamaan
c. adanya kesadaran jenis dan hubungan
antaranggota
d. adanya kepentingan bersama
e. tidak ada arti analisis
15. Kelompok o
rang-orang miskin dan orang-orang
kaya hanya didasarkan pada satu kriteria dalam
pembentukannya. Dalam klasi
fi
kasi kelompok
sosial termasuk pada ....
a. kelompok statistik
b. kelompok masyarakat
c.
social group
d. kelompok asosiasi
e. kelompok ekonomi
16. Dasar pengelompokan masy
arakat secara
statistik lebih ditekankan pada hal berikut ....
a. masyarakat kumuh, masyarakat elite, dan
masyarakat tradisional
b. pelajar, mahasiswa, dan intelektual
c. mata pencaharian, usia, dan jenis
kelamin
d. sekolah, organisasi politik, dan PGRI
e. kesenian, olahraga, dan keagamaan
17. Sekump
ulan orang yang berada di suatu
tempat, tetapi di antara mereka tidak ber-
hubungan secara tetap, disebut ....
a. massa
b. kerumunan
c. kelompok sosial
d. PGRI
e. publik
18. Ciri-ciri kerumunan sosial adalah,
kecuali
....
a. orang-orangnya tidak saling kenal
b. bersifat
fi
sik dan tidak ada hubungan
batin
c. adanya pusat perhatian
d. adanya persamaan kepentingan
e. mempunyai kedudukan sosial yang
sama
19. Manakah contoh kerumunan yang per-
hatiannya tidak begitu penting, tetapi
mempunyai persamaan tujuan yang terpusat
dalam aktivitas kerumunan dan kepuasan
yang dihasilkan ....
a. penonton tukang obat
b. menghadiri khotbah keagamaan
c. orang yang berpesta dan berdansa
d. antrean di terminal bis
e. penonton
fi
lm di bioskop
20. Kelompok sos
ial yang didasarkan atas kepen-
tingan bersama dan adanya peng organisasian
adalah ....
a. kerumunan
b. publik
c.
massa
d.
formal audience
e. keluarga besar
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
80
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat.
1. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas
sosial secara vertikal? Berikan masing-masing
contohnya.
2. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas
sosial secara horizontal? Berikan masing-
masing contohnya.
3. Sebutkan dua bentuk mobilitas sosial naik.
4.
Uraikan dua bentuk mobilitas sosial menurun.
5. Berikan suatu contoh mobilitas terintegrasi.
6. Deskripsikan lima faktor individu yang
menen
tukan mobilitas sosial.
7. Berikan dua contoh adaptasi terhadap
mobilitas sosial.
8. Sebutkan jenis kerumunan.
9. Apa yang di maksud ruang publik?
10. Apa yang dimaksud dengan
formal audience
?
Kajian Sosiologi Bab 3
Agar wawasan Anda lebih luas tentang mobilitas sosial
yang terjadi di masyarakat, berikan contoh-contoh lain
dari akibat yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial.
No.
2
Mobilitas Sosial dilihat dari Waktu
a. Intragenerasi
b. Intergenerasi
Tuliskan dalam buku tugas Anda dengan format
tabel berikut.
Mobilitas Sosial
Contoh Akibat
1
Berdasarkan Arah Mobilitas Sosial
a. Mobilitas Sosial Vertikal
b. Mobilitas Sosial Horizontal
Uji Kemampuan Semester 1
81
A . Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
Uji Kemampuan Semester 1
Kerjakan pada buku latihan Anda.
1. Berikut ini kriteria yang dipakai untuk
menggolongkan anggota masyarakat ke
dalam suatu lapisan, kecuali ....
a. kekayaan
b. kedisiplinan
c. ilmu pengetahuan
d. kehormatan
e. kekuasaan
2. Suatu lapisan dalam masyarakat tempat
setiap orang yang mempunyai kedudukan
dan peran masing-masing disebut ....
a. lapisan sosial
b. strati
fi
kasi sosial
c. tingkatan sosial
d. susunan sosial
e. kelas sosial
3. Salah satu bentuk pelapisan sosial pada
masyarakat primitif adalah ....
a. sistem kelas
b. jenis kelamin
c. jenis pekerjaan
d. tingkat kekuasaan
e. kemampuan bekerja
4. Berikut ciri-ciri dari mobilitas vertikal,
kecuali
....
a. masyarakat yang bersangkutan
merupakan masyarakat terbuka
b. setiap warga masyarakat memiliki
kedudukan hukum yang sama tingginya
c. turunnya kedudukan seseorang ke yang
lebih rendah
d. gerak naik ke lapisan yang lebih tinggi
e. kelas sosial yang ada di masyarakat
tidak menutup kemungkinan untuk naik
turunnya kedudukan
5. Manakah dari contoh berikut yang ter
masuk
mobilitas sosial intragenerasi ....
a. seorang sekretaris dipindahkan ke bagian
bendahara
b. seorang ayah yang bekerja menjadi guru
dan beralih profesi menjadi penjual
buku
c.
menteri pendidikan periode lalu sekarang
diangkat menjadi menteri tenaga kerja
d. seorang ayah yang bekerja sebagai petani,
sedangkan anaknya menjadi pedagang di
pasar
e. guru Sosiologi SMA X dipindahtugas kan
ke SMA Y
6. Kelas sosial secara sederhana bergantung
pada beberapa kriteria, kecuali ....
a. kesadaran akan status masing-masing
b. besarnya jumlah anggota
c. kebudayaan
d. kelanggengan
e. antagonisme tertentu
7. Saluran yang digunakan penguasa untuk
meyakinkan dan memaksa masyarakat akan
pentingnya menaati peraturan, ter masuk
saluran ....
a. militer
b. ekonomi
c. politik
d. tradisional
e. ideologi
8. Struktur sosial yang unsur-unsurnya mem-
punyai pengaruh yang sama terhadap dunia
luar adalah struktur ....
a. heterogen
b. mekanis
c. luwes
d. homogen
e. statis
9. Adanya SARA, partai politik, dan ormas
dalam sistem kehidupan masyarakat meru-
pakan perwujudan dari ....
a. strati
fi
kasi sosial
b. pelapisan sosial
c. diferensiasi sosial
d. kelompok sosial
e. dinamika sosial
10. Di Indonesia masih ada yang dikenal dengan
desa tertinggal. Hal ini karena dasar strati-
fi
kasi sosialnya adalah ....
a. kehormatan
b. kekayaan
c. kekuasaan
d. kesalehan
e. pendidikan
11. Intensitas ko
nflik dengan kekerasan fisik,
diikuti perusakan barang-barang dan
pemukulan termasuk kepada indikator ....
a. brutal
b. demonstrasi
c. kerusuhan
d.
armed attack
e. unjuk rasa
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
82
12. Memberikan model atau contoh pemecahan
masalah bersama termasuk pada peran
penyelesaian kon
fl
ik ....
a. mediator
b. modal sosial
c. fasilitator
d.
broker
e. arbitrasi
13. Jika tuj
uan pribadi dan hubungan dengan
orang lain cukup penting bagi Anda, dan
Anda ataupun orang lain itu sama-sama
tidak akan memperoleh hal yang diinginkan
bersama maka bisa di lakukan gaya ....
a. tawar-menawar
b. menghindar
c. memaksakan kehendak
d. kolaborasi
e. kekerasan
14. Perhatikan gambar berikut.
a. masyarakat kumuh, masyarakat elite, dan
masyarakat tradisional
b. pelajar, mahasiswa, dan intelektual
c.
mata pencaharian, usia, dan jenis kelamin
d. sekolah, organisasi politik, dan PGRI
e. kesenian, olahraga, dan keagamaan
17. Sekump
ulan orang yang berada di suatu
tempat, tetapi di antara mereka tidak ber-
hubungan secara tetap, disebut ....
a. massa
b. kerumunan
c. kelompok sosial
d. PGRI
e. publik
18. Ciri-ciri kerumunan sosial adalah,
kecuali
....
a. orang-orangnya tidak saling kenal
b. bersifat
fi
sik dan tidak ada hubungan
batin
c. adanya pusat perhatian
d. adanya persamaan kepentingan
e. mempunyai kedudukan sosial yang
sama
19. M
anakah contoh kerumunan yang per-
hatiannya tidak begitu penting, tetapi
mempunyai persamaan tujuan yang terpusat
dalam aktivitas kerumunan dan kepuasan
yang dihasilkan ....
a. penonton tukang obat
b. menghadiri khotbah keagamaan
c. orang yang berpesta dan berdansa
d. antrean di terminal bis
e. penonton
fi
lm di bioskop
20. Kelompok
sosial yang didasarkan atas kepen-
tingan bersama dan adanya peng organisasian
adalah ....
a. kerumunan
b. publik
c.
massa
d.
formal audience
e. keluarga besar
21.
Perpindahan orang-orang atau kelompok dari
strata sosial yang satu ke strata sosial lainnya
disebut mobilitas ....
a. geogra
fi
k
b. sosial
c. kedudukan
d. vertikal
e. horizontal
22. Gerak sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain
dalam suatu sistem stra
fi
kasi sosial meru-
pakan bagian dari ....
Seorang siswa yang lulus ujian kemudian
direkrut di perusahaan dan menduduki salah
satu jabatan. Mobilitas sosial apakah yang
terjadi pada siswa tersebut ....
a. mobilitas sosial horizontal
b. mobilitas sosial vertikal
c. mobilitas sosial intergenerasi
d. mobilitas sosial antargenerasi
e. mobilitas sosial intragenerasi
15. Kelompok o
rang-orang miskin dan orang-orang
kaya hanya didasarkan pada satu kriteria dalam
pembentukannya. Dalam klasi
fi
kasi kelompok
sosial termasuk pada ....
a. kelompok statistik
b. kelompok masyarakat
c.
social group
d. kelompok asosiasi
e. kelompok ekonomi
16. Dasar pengelompokan masy
arakat secara
statistik lebih ditekankan pada hal berikut ....
Uji Kemampuan Semester 1
83
a. perubahan sosial
b. struktur sosial
c. dinamika sosial
d. strati
fi
kai sosial
e. masyarakat yang dinamis
23. Seseo
rang bekerja di perusahaan sebagai
sekretaris, pada suatu saat dipindahkan
menjadi bendahara. Orang tersebut tetap
berada pada kolom gaji yang sama disebut
mobilitas ....
a. sosial
b. geogra
fi
k
c. vertikal
d. horizontal
e. kedudukan
24. Perhatikan gambar berikut.
a. komulatif
b. kooperatif
c. destruktif
d. assosiatif
e. disosiatif
26. Para kelompok buruh melakukan unjuk rasa
di depan gedung DPR untuk mengaspirasi kan
keinginannya tentang RUU Buruh. Kelompok
buruh termasuk pada kelompok sosial melalui
hasil pengalaman ....
a. emosional
b. kedekatan
c. praktis
d. intelektual
e. perasaan senasib
27. Siswa-sis
wi SMA Prestasi Remaja merupakan
kelompok sosial yang tergabung melalui
pengalaman ....
a. intelektual
b. emosi
c. prestasi
d. praktis
e. motivasi
28. Org
anisasi buruh kulit hitam seperti di
Amerika Serikat merupakan kelompok sosial
yang dilatarbelakangi oleh kesamaan ....
a. ciri
fi
sik
b. daerah
c. emosional
d. kepentingan
e. bidang pekerjaan
29. Gerak sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain
dalam suatu sistem stra
fi
kasi sosial merupa-
kan bagian dari ....
a. perubahan sosial
b. struktur sosial
c. dinamika sosial
d. strati
fi
kasi sosial
e. masyarakat yang dinamis
30. Kelompok sos
ial yang didasarkan atas
kepentingan bersama dan adanya peng-
organisasian adalah ....
a. kerumunan
b. publik
c.
massa
d.
formal audience
e. keluarga besar
Mobilitas sosial vertikal dapat terjadi karena
perkawinan. Melalui perkawinan, kedudukan
seseorang dapat terangkat atau bahkan
menurun. Saluran mobilitas sosial tersebut
melalui ....
a. lembaga keagamaan
b. organisasi ekonomi
c. lembaga perkawinan
d. saluran lain
e. organisasi keahlian
25. Suatu proses cend
erung menciptakan per-
pecahan dan merenggangkan solidaritas di
antara anggota kelompok adalah ....
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI
84
B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat.
1. Uraikan perbedaan diferensiasi sosial dengan
strati
fi
kasi sosial.
2. Uraikan bentuk lapisan sosial dalam
masyarakat dalam kriteria sosial yang sifatnya
tertutup.
3. Uraikan gaya hidup di masyarakat akibat
perbedaan kedudukan dan peran sosial.
4. Uraikan lima perkembangan hidup manusia
dalam kehidupan sosial.
5.
Uraikan bahwa seseorang memiliki kedudukan
yang sama, tetapi memiliki profesi yang
berbeda.
6. Bagaimana proses terjadinya strati
fi
kasi sosial
masyarakat umum menurut Robbin William,
J.R.?
7. Apa yang membedakan konflik dengan
kekerasan?
8.
Uraikan sejumlah pola kon
fl
ik yang terjadi dalam
kehidupan sosial dan harus diwaspadai.
9. Apa yang dimaksud dengan kon
fl
ik vertikal
dan sebutkan contohnya?
10. Fakto
r-faktor apakah yang memengaruhi kuat
dan lemahnya integrasi sosial?
11. Apa yang dimaksud dengan kon
fl
ik horizontal
dan sebutkan contohnya?
12. Berikan setiap contoh kon
fl
ik dan kekerasan
yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-
hari.
13. Apakah yang dimaksud dengan mob
ilitas
sosial secara vertikal?
14. Uraikan dua bentuk mobilitas sosial naik.
15. U
raikan dua bentuk mobilitas sosial
menurun.
16. Berikan suatu contoh mobilitas terintegrasi.
17. Berikan contoh adaptasi terhadap mobilitas
sosial.
18. U
raikan jenis kerumunan yang ada di
masyarakat.
19. Apa yang di maksud ruang publik?
20. Apa yang dimaksud dengan formal
audience
?